Jumat, 22 April 2016

rasa saat ia hisap mrs.v ku

Cerita Dewasa, Aku akan menceritakan pengalaman seksku dimana di sebuah cerita dewasa aku menyelipkan nana dan emailku di sebuah komentar, tak lama kemudian banyak para cowok khususnya yang email padaku, aku membalas satu persatu emailnya kadang juga ada yang minta ngajakin ngentot, minta foto telanjang mint pin bb dan kesemuanya aku tanggapi.
Gairah Sex Tapi ada yang membuat diriku terpesona menyita perhatiannya namanya Adi dia berasal dari Denpasar kadang kalau emailan sama dia sering blak blak kan apa adanya, dia malah sering ngirim foto saat ngentot dengan ABGnya, ceweknya cantik payudaranya besar yang hebatnya dia masih umur 18 tahun. Tapi kata Adi binalnya luar biasa kalo lagi dientot. Fotonya telanjang bulat dalam posisi telentang dan ngangkang sehingga semua ‘modalnya’ terpampang dengan jelas. Tanpa sengaja, foto Susan terlihat oleh mas Indra ketika aku diskusi dengan dia di kantorku.
Mas Indra, customer yang akhir2 ini sering ngentotin aku, iseng buka2 komputerku, dan terlihat lah foto Susan yang sangat menantang itu. Dia nanya kepadaku, ini foto siapa. Aku jawab itu foto cewek abgnya chattinganku di Denpasar.
Dia dengan sangat bernapsu nyuruh aku kontak ke Adi apakah Susan bisa dia book, kalo bisa dia mau ke Denpasar sambil melihat peluar bisnis yang ada disana. Aku bilang ke dia, aku ikutan ya. Mas Indra gak keberatan kalo akupun ikut dengan dia, cuma dia mengatakan kalo Susan mau dientotnya, dia sebenarnya gak perlu aku, jadi aku harus cari kesibukan sendiri.
Gak masalah buat aku kalo demikian, kan ada Adi yang bisa aku kontak, rasanya dia gak akan keberatan menemani aku selama ada di Denpasar. Ternyata jawaban Adi positif, Susan bersedia menemani mas Indra selama berasa di Denpasar. Mas Indra sangat bersemangat mengurus kepergian ke Denpasar. Akupun kontak Adi mengenai hal ini. Sampailah aku di Denpasar, sudah senja. Adi dan Susan menjemput kami di airport. Susan sangat menarik, dia make kemben dan celana jin yang ketat sehingga toketnya yang montok menyembul dengan jelas, demikian pula pantatnya yang membulat sangat memancing gairah mas Indra untuk segera mengentotinya.
Dengan taksi, mas Indra segera memboyong Susan ke hotel yang sudah di booknya. Aku ditinggalkannya dengan Adi. Adi orangnya cukup ganteng, tinggi besar dengan badan atletis. Adi mengajak aku dengan mobilnya untuk mencari makan malam.
Sambil makan malam, Adi menceritakan siapa dirinya. Dia duren – duda keren tanpa anak – wiraswasta di Bali, seumur dengan mas Indralah. Aku bilang apakah aku haru manggil dia mas, jawabnya gak udahlah. Panggil Adi sudah cukup, gak usah formal. Habis makan dia nanya aku mau kemana lagi, jawabku aku ikut kemana dia membawaku. Malah kutambahi, Ami milik kamu selama di denpasar. Dia tersenyum mendengarnya.
“Kalo begitu, kita ke villa aja ya”, katanya.
“Vila? Diluar kota?” tanyaku.
“Enggak kok, masih di dalem kota. Vila itu gak besar tapi punya private pool sendiri. Kamu bawa bikini gak”, jawabnya.
“Bawa Di, daleman Ami juga model bikini semua, minim dan tipis sekali”, jawabku.
Aku sudah tau kemana arah perkataannya. Dia cuma tersenyum saja dan mengarahkan mobilnya ke vila itu. Mobilnya langsung masuk ke garasi vila, rolling door garasi pun ditutup oleh petugas vila. Adi mengajakku turun dari mobil, aku membawa tasku dan Adi membawa tas yang berisi makanan dan minuman, mungkin juga pakaiannya.
Vila itu cuma satu ruang, seperti kamar hotel, isinya ranjang besar, lemari pakaian, meja makan dari kayu dan lemari es kecil, di ruangan lain ada pantri kecil dan kamar mandi. Adi meletakkan makanan dan minuman yang dibawanya di meja pantri.
Tersedia kompor gas dan peralatan masak sederhana di pantri itu. Yang menarik, keluar dari ruang vila ada tempat terbuka yang terlindung oleh tembok yang tinggi dan pepohonan yang sangat rindang, sehingga privacy sangat terjamin. Ada pool kecil, semacam whirlpool untuk berendam, dan ada gazebo yang berisi sipan tanpa matras. Disamping dipan ada meja kecil untuk meletakkan makanan, minuman dan peralatan kecil lainnya.
“Tempatnya nyaman ya Di”, kataku. Adi hanya tersenyum, kemudian dia masuk ke kamar mandi.
Keluar dari kamar mandi dia hanya mengenakan celana pendek yang gombrong, dia menuju ke gazebo sambil membawa matrasnya. Matras diletakkan di dipan dan dia berbaring sambil membuka coca cola kaleng dan meminumnya.
“Ayo Ami, pake dong bikininya, mau pake daleman bikini kamu juga gak apa”, ajaknya. Aku segera melepaskan pakaian luarku, tinggallah aku berbalut bra tipis model ikatan dan g string yang juga tipis. Aku keluar ruang menuju gazebo. Adi membelalak melihat pemandangan indah yang sedang mendekatinya.
“Ami kamu napsuin banget”, katanya. Aku duduk disebelahnya, segera aku ditariknya hingga terbaring disebelahnya. Dan yang kurasakan berikutnya adalah bibirnya yang langsung mencium bibirku dan melumat.
Aku tergagap sesaat sebelum aku membalas lumatannya. Aku merasakan lidahnya menyusup ke dalam mulutku. Dan reflekku adalah mengisapnya. Lidahnya menari-nari di mulutku. Napsuku naik. Sambil melumat, tangannya juga merambah tubuhku. Kemudian kurasakan remasan jari kasar pada toketku yang masih terbungkus bra tipis. Aku menggelinjang. Menggeliat-geliat hingga pantatku terangkat naik dari matras karena rasa nikmat yang luar biasa.
Bibirnya melumatku, dan aku menyambutnya dengan penuh napsu. Dirangkulnya tubuhku, bibirnya lebih menekan lagi. Disedotnya lidahku, sekaligus juga ludahku. Kemudian tangannya kembali meremasi kedua toketku, dan dilepaskannya ikatan braku. Ganti bibirnyalah yang menjilati dan mengemut toket dan putingku. Aku nggak mampu menahan gelinjang ini, rintihan keluar dari mulutku. Tangannya turun untuk meraih g stringku. Aku makin tak mampu menahan napsu saat jari-jari kasar itu merabai bibir vaginaku dari luar g string dan kemudian mengilik klitorisku ..aku langsung merasa melayang karena kenikmatan itu.
Jarinya meraih vaginaku melalui samping g stringku. Aku rasakan ujung jari nya bermain di bibir vaginaku. Cairan vaginaku yang sudah mengalir sejak tadi menjadi pelumas untuk memudahkan masuknya jari-jarinya ke vaginaku.
Dia terus menggumuli tubuhku dan merangsek ke ketiakku. Dia jilati dan sedoti ketiakku. Dia menikmati rintihan yang keluar dari bibirku. Dia nampaknya ingin memberikan sesuatu yang lain dari yang lain. Sementara jari-jarinya terus mengilik vaginaku.
Dinding-dindingnya yang penuh saraf-saraf peka dia kutik-kutik, hingga aku serasa kelenger kenikmatan. Dan tak terbendung lagi, cairan vaginaku mengalir dengan derasnya. Yang semula satu jari, kini disusulkan lagi jari lainnya. Kenikmatan yang aku terimapun bertambah. Dia tahu persis titik-titik kelemahanku.
Jari-jarinya mengarah pada G-spotku. Dan tak ayal lagi. Hanya dengan jilatan di ketiak dan kobokan jari-jari di vaginaku, dia berhasil membuatku nyampe. Kepalanya kuraih dan kuremasi rambutnya. Kupeluk tubuhnya erat-erat dan kuhunjamkan kukuku ke punggungnya. Pahaku menjepit tangannya, sementara pantatku terangkat agar jarinya lebih melesek ke vaginaku. Aku berteriak histeris. Kakiku mengejang menahan kedutan vaginaku yang memuntahkan cairan bening. Keringatku yang mengucur deras mengalir ke mataku, ke pipiku, kebibirku. Kusibakkan rambutku untuk mengurangi gerahnya tubuhku.
Saat telah reda, kurasakan tangannya mengusap-usap rambutku yang basah sambil meniup-niup dengan penuh kasih sayang. Dia eluskan tangannya, dia sisir rambutku dengan jari-jarinya. Hawa dingin merasuki kepalaku.
“Ami, kamu liar banget deh. Istirahat dulu yaa. Aku ambilkan minum dulu”, dia masuk kembali ke pantri untuk mengambilkan minuman. Aku dibawakan kaleng coca cola, dibukakan dan diberikannya kepadaku.
Segera kuminum coca cola itu sampe habis. Sementara aku masih terlena di dipan dan menarik nafas panjang sesudah nyampe tadi, dia terus menciumi dan ngusel-uselkan hidungnya ke perutku. Bahkan lidah dan bibirnya menjilati dan menyedoti keringatku. Tangannya tak henti-hentinya merabai selangkanganku. Aku terdiam. Aku perlu mengembalikan staminaku.
“Masih capek Ami”, bisiknya.
“Nggak Di. Lagi narik napas saja. Tadi nikmat banget yaa padahal kamu belum apa-apa. Baru di utik-utik saja Ami sudah kelabakkan”, jawabku.
Dengan jawabanku tadi dengan penuh semangat dia turun dari dipan. Dia lepasin sendiri celana pendeknya. aku sangat tergetar menyaksikan tubuhnya. Bahunya bidang. Lengannya kekar, dengan otot-otot yang kokoh. Perutnya nggak nampak membesar, rata dengan otot-otot perut yang kencang, seperti papan penggilasan. Bukit dadanya yang kokoh, dengan dua puting besar kecoklatan, sangat menantang menunggu gigitan dan jilatan.
Pandanganku terus meluncur ke bawah. Dan yang paling membuatku terpesona adalah penisnya yang besar, panjang, keras hingga nampak kepalanya berkilatan sangat menantang. Dengan sobekan lubang kencing yang gede, penis itu mengundang untuk diremes, dikocok dan diemut. Sesudah telanjang Dia menarik lepas g stringku sehingga sekarang kita berdua sudah bertelanjang bulat.
“Ami, jembut kamu lebat banget, pantes kamu tadi jadi liar”, katanya sambil mengelus2 jembutku.
“Bukannya liar Di, itu namanya menikmati”, jawabku.
Aku mendorong tubuhnya hingga terbaring di matras. Penisnya yang keras kugelitik dengan rambutku. Kemudian kepala penisnya kubasahi dengan ludahku. Kuratakan ludah dengan jariku. Dia menggeliat kegelian. Dengan lembut kuusap seluruh permukaan kepala penisnya yang besar, dia melenguh karena nikmatnya. Kugenggam pangkal penisnya dan kepalanya yang basah mulai kujilati. Diujung kepalanya ada setitik cairan bening.
Sambil menjilati cairan bening itu, penisnya kukocok turun naik. Terasa agak asin. Dengan lidah kujilati kepala dan leher penisnya, semua daerah sensitif kujelajahi dengan lidah. Akhirnya kepalanya kuemut dan kukeluar masukkan ke dalam mulutku. Perutnya kuelus2, dia meremas2 rambutku. Aku terus saja mengisap penisnya. penis yang Gede, panjang, kepalanya yang bulat berkilatan. kepalaku dielus-elusnya. Dan dia menyibakkan rambutku agar tidak menggangu keasyikanku. dengan penuh semangat aku terus mengulum penisnya.Gairah Sex
“Ami, nikmat banget emutanmu”, erangnya.
“Kamu pinter banget siihh”. aku terus memompa dengan lembut. Berkali2 aku mengeluarkan kepala itu dari mulutku.. Aku menjilati tepi-tepinya .. Pada pangkal kepala ada alur semacam cincin atau bingkai yang mengelilingi kepala itu. Dan sobekan lubang kencingnya kujilati habis-habisan.
“Ami, nikmatnya aah”, kembali dia mengerang.Rupanya dia tak tahan dengan rangsanganku, aku ditariknya dari penisnya, dibaringkannya dan kembali mulutnya mengarah ke vaginaku. Dengan lembut dia menjilati daerah sekeliling vaginaku, pahaku dikangkangkan supaya dia mudah mengakses vaginaku.
“Di…”, ganti aku yang melenguh keenakan. Lidahnya makin liar menjelajahi vaginaku. Bibir vaginaku dikuakkan dengan jarinya dan kembali klitorisku yang menjadi sasaran lidahnya. Aku makin menggelinjang gak karuan. Napasku menjadi gak teratur,
“Di .., Ami dientot dong”, erangku. Dari vaginaku kembali membanjir cairan bening.
Dia menjilati cairan itu. Badannya kutarik, dia segera menempatkan penis besarnya di bibir vaginaku. Pelan2 dimasukkannya sedikit demi sedikit, nikmat banget rasanya kemasukan penis yang gede banget. Dia mulai mengenjotkan penisnya keluar masuk, mula2 pelan dan makin lama makin cepat sehingga dengan satu hentakan keras, penisnya sudah ambles semuanya di vaginaku,
“Aah, Di”, erangku lagi. Dia terus saja mengenjotkan penisnya dengan keras dan cepat, sehingga akhirnya vaginaku makin berdenyut mencengkeram penisnya dengan keras.
“Di, terus yang cepat Di, Ami mau nyampe, aah”, erangku dengan liar. Dia terus saja mengenjotkan penisnya sampe akhirnya,
“Aah Di, Ami nyampe…”, kembali aku berteriak. Dia menghentikan enjotannya. Kembali aku dibelai2 dan bibirku diciumnya dengan mesra.
“Di nikmat banget dientot ama kamu, baru sebentar dienjot, Ami dah nyampe,” kataku. Dia mencabut penisnya dan minta aku nungging Segera ditancapkannya kembali penisnya di vaginaku dari belakang.
Pinggulku dipeganginya sambil mengenjotkan penisnya keluar masuk dengan cepat, rasanya penis panjangnya masuk lebih dalam lagi ke vaginaku, nikmat banget rasanya. Dia rupanya ingin merasakan macem2 gaya ngentot, segera dia telentang dan minta aku yang diatas.
Aku menancapkan penisnya divaginaku dan kuturunkan tubuhku sehingga penisnya kembali ambles di vaginaku. Aku emnggerakkan pinggulku turun naik dan juga dengan gerakan memutar. Dia meremas2 toketku dan memlintir putingku. Aku membungkukkan badanku sehingga dia bisa mengemut putingku, sesekali digigitnya pelan, aku menjerit2 karena nikmatnya.
“Ami, aku dah mau ngecret, didalem boleh gak”, katanya sambil terus meremes toketku.
“Ngecretin didalem aja Di, biar lebih nikmat”, jawabku sambil terus menaik turunkan pinggulku mengocok penisnya yang ambles di vaginaku. Aku kembali membungkuk, kali ini bibirnya kucium dengan ganas. Dia memegangi pinggangku. Gerakan pinggulku makin cepat, aku juga merasa akan nyampe lagi. Vaginaku terasa berdenyut2,
“dia aku mau nyampe juga, bareng ya Di”, kataku terengah. Terus kugerakan pinggulku naik turun dengan cepat sampe akhirnya pejunya muncrat menyembur2 didalam vaginaku.
Bersamaan dengan ngecretnya dia, akupun nyampe kembali’
“Di, nikmatnya..”, erangku. Aku menelungkup lemas dibadannya, dia memelukku dan mengecup bibirku, sementara penisnya masih nancap di vaginaku.
“Di lemes banget, tapi nikmatnya luar biasa”, kataku.
“ini baru ronde pertama lo Ami”, jawabnya.
“Ami mau kok kamu entotin sampe pagi”, kataku.
“Kita kedalem yuk”, katanya. Dia mendorongku bangun sehingga penisnya tercabut dari vaginaku. Kita segera pindah kedalam.
Aku berbaring kelelahan diranjang. DIa berbaring disebelahku, kayaknya dia belum puas karena tangannya kembali meremas toketku.
“Kamu seksi banget ya Ami, toket kamu besar dan kenceng. Jembut kamu lebat banget, aku suka ngentot ama yang jembutnya lebat. Mana vagina kamu kenceng banget empotannya, aku mau ngerasain lagi ya Ami”, katanya dan dia kembali mencium bibirku.
Dia bangun dan segera mengarah ke vaginaku, dia tau titik lemahku ada divaginaku. Lidahnya kembali menjilati vaginaku. Ujung lidahnya kembali menelusup masuk ke vaginaku. Rambutnya segera kuremas2 dan kutekankan kepalanya supaya lidahnya lebih masuk lagi ke vaginaku. nPantatku menggelinjang naik keatas. Dia terus saja menggarap vaginaku, pahaku dipeganginya erat2 sehingga aku sulit untuk bergerak2, aku hanya bisa mendesah2 kenikmatan. Rupanya desahanku merangsang napsunya sehingga segera dia melepaskan vaginaku dan menaiki tubuhku.
“Di, kamu kuat banget sih. Baru aja ngecret udah pengen masuk lagi”, keluhku. Dia tidak menjawab.
Digenggamnya penisnya, diarahkan ke vaginaku. Aku menggelinjang saat kepala tumpul yang bulat gede itu menyentuh dan langsung mendorong bibir vaginaku. Kepala penisnya menguak gerbang vaginaku. Vaginaku langsung menyedotnya, agar seluruh batang penis gede itu bisa dilahapnya. Uuhh .. aku merasakan nikmat desakan penis yang hangat panas memasuki vaginaku.Sesak. Penuh. Tak ada ruang dan celah yang tersisa.
Penis panas itu terus mendesak masuk. Rahimku terasa disodok-sodoknya. Penis itu akhirnya mentok di mulut rahimku. Kemudian dia mulai melakukan pemompaan. Ditariknya pelan kemudian didorongnya. Ditariknya pelan kembali dan kembali didorongnya. Begitu dia ulang-ulangi dengan frekuensi yang makin sering dan makin cepat. Dan aku mengimbangi secara reflek. Saat dia menarik penisnya, pantatku juga menarik kecil sambil sedikit ngebor.
Dan saat dia menusukkan penisnya, pantatku cepat menjemputnya disertai goyangan igelnya. Demikian secara beruntun, semakin lama makin cepat.Toketku bergoncang-goncang, rambutku terburai, keringatku bercampur keringatnya mengalir dan berjatuhan di tubuh masing-masing, mataku dan matanya sama-sama melihat keatas dengan menyisakan sedikit putih matanya. Goncangan makin cepat itu juga membuat ranjang kokoh itu ikut berderak-derak.
“Ami, nikmat banget deh vagina kamu”, dia melenguh.

“Iya Di, penis kamu enak banget, Panjangg .. Uhh gede banget.” Posisi nikmat ini berlangsung bermenit-menit. Kulihat tubuh kekar nya tampak berkilatan karena keringatnya. keringatnya mengalir dari lehernya, terus ke dada bidangnya, dan akhirnya ke tonjolan otot di perutnya.
Dengan gemas kumainkan putingnya yang bekilatan itu. Kugigiti, kujilati, kuremas-remas. Tambah buas gerakannya. Sodokan penisnya tambah kencang di vaginaku dan tangannya meremes2 toketku. Pada akhirnya, setelah sekian lama dia mengenjot vaginaku dan aku nyampe 2 kali secara berturut2, penisnya terasa berdenyut keras dan kuat sekali.. Kemudian menyusul denyut-denyut berikutnya. Pada setiap denyutan aku rasakan vaginaku sepertinya disemprot air kawah yang panas. Pejunya kembali berkali-kali ngcret di dalam vaginaku. Uhh .. Aku jadi lemes banget.
“Di, Ami lemes Di, tapi nikmat banget. Istirahat dulu ya Di”, kataku. Aku langsung terkapar di ranjang dan tak lama kemudian aku tertidur.Pagi hari. Aku terbangun karena ada ciuman di bibirku. Diluar udah terang. Dia sedang mencium bibirku. Aku menyambut ciumannya, kayanya sarapan pagiku ya dientot lagi. wajah kami sama-sama maju saling berciuman dengan mesra dan hangat, saling menghisap bibir, lalu lama kelamaan, entah siapa yang memulai, aku dan dia saling menghisap lidah dan ciuman pun semakin bertambah panas dan bergairah.
Ciuman dan hisapan berlanjut terus, sementara tangan nya mulai beralih dari betisku, merayap ke pahaku dan membelainya dengan lembut. Darahku semakin berdesir. Mataku terpejam. Kembali dia melepas bibirnya dari bibirku. Satu tangannya masih terus membelai pahaku, akupun terbaring pasrah menikmati belaiannya, sementara ia sendiri membaringkan tubuhnya miring di sisiku. Dia mencium bibirku kembali, yang serta merta kubalas dengan hisapan pada lidahnya.
Mungkin saat itu gairahku semakin menggelegak akibat tangannya yang mulai beralih dari pahaku ke selangkanganku, membelai vaginaku.
“Mmhh.. Di” desahku disela2 ciuman panas kami. Dari mencium bibirku, lidahnya mulai berpindah ke telinga dan leherku, dan kembali lagi ke bibir dan lidahku.Permainannya yang lembut dan tak tergesa-gesa ini membuatku terpancing menjadi semakin bernapsu, sampai akhirnya ia mulai memainkan tangannya meraba2 toketku, putingku yang saat itu sudah tegak mengacung digesek2nya. Diciuminya toketku, kemudian mulai menjilati putingku.
“Ooohh.. sshh.. aachh.. Di..” desahku langsung terlontar tak tertahankan begitu lidahnya yang basah dan kasar menggesek putingku yang terasa sangat peka.
Dia menjilati dan menghisap toket dan putingku di sela-sela desah dan rintihku yang sangat menikmati gelombang rangsangannya. Dia melepas putingku lalu bangkit berlutut mengangkangi betisku, dan mulai menciumi pahaku. Kembali bibirnya yang basah dan lidahnya yang kasar menghantarkan rangsangan hebat yang merebak ke seluruh tubuhku pada setiap sentuhannya di pahaku. Apalagi ketika lidahnya menggoda selangkanganku dengan jilatannya yang sesekali melibas bibir vaginaku.Gairah Sex
Yang bisa kulakukan hanya mendesah dan merintih pasrah melawan gejolak napsu. Dia mengalihkan jilatannya kejembutku yang telah begitu basah penuh lendir vaginaku.
kisah bokep 2016, kisah bokep terbaru, kisah bokep, kisah ngentot 2016, kisah ngentot terbaru, kisah ngentot,
“Di .. ohh..” lenguhku. Lidahnya melalap vaginaku dari bawah sampai ke atas, menyentuh klitorisku. Dia menghentikan jilatannya dan berlutut di depanku. Vaginaku terasa panas, basah dan berdenyut-denyut melihat penisnya yang tegang besar kekar berotot. Dia membuka kakiku hingga mengangkang lebar lebar, lalu di turunkannya pantatnya dan menuntun penisnya ke bibir vaginaku. Terasa sekali kepala penisnya menembus vaginaku.
”Hngk! Besaar..sekalii..Di,” erangku.
Tanpa terburu-buru, dia kembali menjilati dan menghisap putingku yang masih mengacung dengan lembut, kadang menggodaku dengan menggesekkan giginya pada putingku, tak sampai menggigitnya, lalu kembali menjilati dan menghisap putingku, nikmat banget rasanya, sementara setengah penisnya bergerak perlahan dan lembut menembus vaginaku.
Ia menggerak-gerakkan pantatnya maju mundur dengan perlahan, membuat lendir vaginaku semakin banyak meleleh di vaginaku, melicinkan jalan masuk penis berototnya ini ke dalam vaginaku tahap demi tahap. Lidahnya yang kasar dan basah berpindah-pindah dari satu puting ke puting yang lain.
“Ouuch.. sshh.. aachh.. teruuss.. Di. masukin penismu yang dalaam..! oouch..niikmaatnya!” erangku.
Seluruh rongga vaginaku terasa penuuh, kurasakan begitu nikmatnya dinding vaginaku digesek penisnya yang keras dan besaar..! Akhirnya seluruh penisnya yang kekar besar itu tertelan kedalam vaginaku. Terasa bibir vaginaku dipaksa meregang, mencengkeram otot besar dan keras ini.
Melepas putingku, dia mulai memaju-mundurkan pantatnya perlahan,
“..oouch. niikmaat..Di..!!” aku pun tak kuasa lagi untuk tidak merespon kenikmatan ini dengan membalas menggerakan pantatku maju-mundur dan kadang berputar menyelaraskan gerakan pantatnya, dan akhirnya napasku semakin tersengal2 diselingi desah desah penuh kenikmatan.
“hh.. sshh.. hh.. Di..oohh ..suungguuhh.. niikmmaat.” lidahnya kembali menari di putingku. Aku benar benar menikmati permainannya sambil meremas-remas rambutnya. Penisnya yang dahsyat semakin cepat dan kasar menggenjot vaginaku dan menggesek dinding vaginaku yang mencengkeram erat.
Hisapan dan jilatannya pada putingku pun semakin cepat dan bernapsu. Seluruh tubuhku bergelinjang liar tanpa bisa kukendalikan. Desahanku sudah berganti dengan erangan liar,
“Ahh.. Ouchh.. entootin Ami terus Di, .. genjoott.. habis vaginaku..!! genjoott.. penismu sampe mentok..!!” Ooohh.. Di.. bukan maiin.. eennaaknyaa.. ngeentoot denganmu..!!” mendengar celotehanku, dia berubah menjadi semakin beringas, penisnya makin cepat dienjotkan keluar masuk vaginaku.
Akhirnya aku tidak bisa lagi menahan gelombang kenikmatan melanda seluruh tubuhku ”Ngghh.. nghh .. nghh.. Di.. Akku mau nyampe..!!” pekikanku meledak menyertai gelinjang liar tubuhku sambil memeluk erat tubuhnya mencoba menahan kenikmatan dalam tubuhku.
Dia mengendalikan gerakannya yang tadinya cepat dan kasar itu menjadi perlahan sambil menekan penisnya dalam2 dengan memutar mutar keras sekalii.. Klitorisku yang sudah begitu mengeras habis digencetnya.
“..aacchh.. Di.. niikmaat.. tekeen.. teruuss.. klitoriskuu..!!” Akhirnya aku nyampe, kupeluk tubuhnya erat sekali. wajahnya kuciumi sambil mengerang2 dikupingnya sementara dia terus menggerakkan sambil menekan penisnya secara sangat perlahan.
Tubuhku yang terkulai lemas dengan penisnya masih di dalam vaginaku yang masih berdenyut-denyut. Tanpa tergesa-gesa, dia mengecup bibir, pipi dan leherku dengan lembut dan mesra, sementara kedua lengan kekarnya memeluk tubuh lemasku dengan erat.
Ia sama sekali tidak menggerakkan penisnya yang masih besar dan keras di dalam vaginaku. Ia memberiku kesempatan untuk mengatur napasku yang terengah-engah. Setelah aku kembali “sadar” , aku pun mulai membalas ciumannya, sehingga dia kembali memainkan lidahnya pada lidahku dan menghisap bibir dan lidahku semakin liar.
Napsuku kembali terpancing dan aku mulai kembali menggerak-gerakkan pantatku perlahan-lahan, menggesekkan penisnya pada dinding vaginaku. Respon gerakan pantatku membuatnya semakin liar. Genjotan penisnya pada vaginaku mulai cepat, kasar dan liar. Lalu dia memintaku untuk berbalik, sambil merangkak dan menungging kubuka kakiku lebar, kutatap mukanya sayu sambil memelas
“Di..masukin penis gedemu dari belakang kelobang vaginaku..” Dia pun menatap bokongku. Sambil memegang penisnya disodokannya ketempat yang dituju
”Bleess..” ..Ooohh. Di.. teruss.. yang.. dalaam..!”! terasa besar dan panjang penisnya menyodok vaginaku, terasa sekali gesekannya di vaginaku yang menyempit karena tertekuk tubuhku yang sedang menungging ini.
Dia menggarapku dengan penuh napsu, tubuhku kuayun ayunkan maju mundur, ketika kebelakang kusentakan keras sekali menyambut sodokannya sehingga penis yang besar dan panjang itu lenyap tertelan vaginaku.

“Hngk.. ngghh..Adi..Ami mau keluaar lagii.. aargghh..!!” aku melenguh panjang, aku nyampe lagi. Kudorong pantatku ke belakang keras sekali menancapkan penisnya yang besar sedalam-dalam2nya di dalam vaginaku.
Terasa vaginaku berdenyut2 mengempot penis besarnya. Setelah mengejang beberapa detik diterjang gelombang kenikmatan, tubuhku melemas dipelukannya yang menindih tubuhku dari belakang.Berat memang tubuhnya, namun dia menyadari itu dan segera menggulingkan dirinya, rebah di sisiku. Tubuhku yang telanjang bulat bermandikan keringat terbaring pasrah di ranjang, penuh dengan rasa kepuasan. Dia memeluk tubuhku dan mengecup pipiku, membuatku merasa semakin nyaman dan puas.
“Ami aku belum ngecret..! tolong isepin penisku dong..!” tanpa sungkan lagi kuemut penisnya, kujilati biji pelernya, bahkan selangkangannya ketika kulihat dia menggeliat geliat kenikmatan,
“..Ohh Ami.. nikmat sekalii.. teruss .. lumat penisku iseep yang daleemm.. ohh..” dia mengerang penuh semangat membuatku semakin gairah saja mengemut penisnya yang besar. untuk makin merangsang dirinya aku merangkak dihadapannya tanpa melepaskan penisnya dari mulutku,
Kutunggingkan pantatku kuputar putar sambil kuhentak2 kebelakang. benar saja melihat gerakan erotisku dia makin mendengus2. Emutanku makin beringas, penis yang besar itu yang menyumpal mulutku, kepalaku naik turun cepat sekali, dia menggelinjang hebat.
Akhirnya kurasakan vaginaku ingin melahap kembali penisnya yang masih perkasa ini, dengan cepat aku lepas penisnya dari mulutku langsung aku merangkak ke atas tubuhnya kuraih penisnya lalu kududuki sembari ku tuju ke vaginaku.
“..Ooohh..Ami..masuukin penisku semuanya..!!” dia mengerang. kuputar-putar pinggulku dengan cepatnya sekali kali kuangkat pantatku lalu kujatuhkan dengan keras sehingga penis yang besar itu melesak dalaam sekali..
“..aachh.. Ami.. putaar..habiisiin kontoolku..eennakk.. sekaallii..!!” gilirannya merintih mengerang bahkan mengejang-ngejangkan tubuhnya.
Kugenjot bahkan sambil menekan keras sekali pantatku. Penisnya kugenjot dan kupelintir habis, bahkan kukontraksikan otot2 vaginaku sehingga penis yang besar itu terhisap dan terkenyot didalam vaginaku.Gairah Sex

Dia menggelinjang habis kadang mengejangkan tubuhnya sambil meremas pantatku keras sekali, kutekan lagi pantatku lebih keras, penisnya melesak seluruhnya bahkan jembutnya sudah menyatu dengan jembutku, klitorisku tergencet penisnya. Badanku sedikit kumiringkan ke belakang, biji pelernya kuraih dan kuremas-remas,
“..Ooohh.. aachh.. yeess.Ami”, dia membelalakan matanya. lalu dia bangkit, dengan posisi duduk ia mengemut toketku… aachh tubuhku semakin panaas.. kubusungkan kedua toketku.

“..Emut putingku.. dua. duanya.. ..yeess..!! …sshh.. …oohh..!! erangku. “..Ooohh.. Ami.. nikmatnya bukan main posisi ini..! penisku melesak dalam sekali menembus vaginamu..!” dia mendengus2. kurasakan penisnya mengembung pertanda pejunya setiap saat akan meletup,
“..Ohh.. sshh..aahh.. Di ..keluaar.. bareeng..”, erangku lagi. “..iya..Ami..aku…udah mau ngecret”. tubuhku mengejang ketika kurasakan semburan dahsyat di dalam vaginaku,
“..aachh. jepiit kontoolku.. yeess.. sshh..oohh..nikmaatnya.. vaginamu Ami..!!” dia mengecretkan pejunya di dalam vaginaku, terasa kental dan banyak sekali. Akupun menggelinjang hebat,
“..Nggkkh..sshh.. uugghh.. Di.. teekeen kontoolmu.. sampe mentookkhh.. aarrgghh..!!

Kutekan kujepit kekepit seluruh tubuhnya mulai penisnya, pantatnya, pinggangnya bahkan dadanya yang kekar kupeluk erat sekali. Seluruh pejunya kuperas dari penisnya yang sedang terjepit didalam vaginaku. Nikmatnya sungguh luar biasa. Akhirnya perlahan lahan kesadaranku pulih kembali, tubuhku terasa lemas sekali.
“Di, sarapan ini lebih nikmat dari semalem, Ami mau lagi dong”, kataku.
“Iya Ami, kamu mau gak jalan2 sama aku keliling Bali. Kamu bilang aja ke mas Indra kamu mau pulang sendiri. Tiketmu diubah saja tanggal pulangnya, kamu pulang sendiri aja ke Jakarta. Kita kan bisa jalan2 sambil ngentot sepuasnya. Mau ya Ami”, dia membujukku.
Aku tergiur juga dengan ajakannya. Aku memberitahukan hal itu ke mas Indra dan dia sama sekali tidak keberatan. Aku tinggal selama beberapa hari di Bali, menikmati pemandangan yang indah dan tentu saja menikmati penis Adi yang nikmat banget.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar